Rabu, 21 Oktober 2020

ISO 17799

 

MAKALAH
ISO 17799


 

KELOMPOK 6

KELAS 4KA23

 

Annas Aulia Dwiyanto (10117815)

Dado (-)

Gilang Patri Junior (12117547)

Muhammad Luthfi (14117114)

Raden Nursuwondo A P ( 14117827 )

 

JURUSAN SISTEM INFORMASI

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS GUNADARMA 2020/21



ISO 17799

Pengertian ISO 17799

ISO 17799 adalah standar lama yang digunakan untuk keamanan informasi yang diadopsi oleh International Organization for Standardization (ISO) pada tahun 2000. Standar ini bersumber dari British Standard yang dikenal sebagai BS7799 yang berisi praktik terbaik tentang kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan informasi dalam sebuah organisasi. Secara resmi dikenal sebagai ISO/IEC 17799, standar ini dimaksudkan untuk memandu personil manajemen informasi yang bertugas membuat sistem keamanan. Topik dalam ISO 17799 meliputi definisi istilah keamanan informasi, mengklasifikasi jenis informasi, menguraikan persyaratan minimum, dan menyarankan respon yang sesuai untuk pelanggaran keamanan. Pada tahun 2005, kemajuan teknologi mengharuskan revisi ISO 17799 untuk menyelaraskan dengan praktik dan kemajuan yang berlaku saat itu. Hal yang umum bagi standar ISO untuk mengalami perbaikan setiap beberapa tahun untuk memastikan pedoman, kode praktek, dan standar yang relevan dan mencerminkan teknologi dan filosofi bisnis internasional terkini. Sebagai hasil dari revisi tahun 2005, ISO 17799 dikenal sebagai ISO/IEC 17799:2005. Untuk membantu membedakan antara berbagai versi ISO 17799, standar asli dikenal sebagai ISO/IEC 17799:2000. Pada tahun 2007, ISO dan International Electrotechnical Commission (IEC) mengubah penomoran ISO 17799 menjadi ISO/IEC 27002. Sering dirujuk sebagai ISMS Family of Standards, Seri ISO 27000 sepenuhnya berkaitan dengan Sistem Manajemen Keamanan Informasi (Information Security Management Systems atau ISMS). Penomoran ulang ISO 17799 memungkinkan ISO/IEC untuk mengelompokkan berbagai standar keamanan masa depan ke dalam kategori yang mudah dirujuk.


ISO 17799 terdiri dari 10 domain, yaitu  :

1)   Security policy, memberikan panduan dan masukan pengelolaan dalam meningkatkan keamanan informasi;

2) Organizational security, memfasilitasi pengelolaan keamanan informasi dalam organisasi;

3)  Asset classification and control, melakukan inventarisasi aset dan melindungi aset tersebut dengan efektif;

4)  Personnel security, meminimalisasi resiko human error, pencurian, pemalsuan atau penggunaan peralatan yang tidak selayaknya;

5) Physical and environmental security, menghindarkan violation, deterioration atau disruption dari data yang dimiliki;

6)  Communications and operations management, memastikan penggunaan yang baik dan selayaknya dari alat-alat pemroses informasi;

7)  Access control, mengontrol akses informasi;

8) Systems development and maintenance, memastikan bahwa keamanan telah terintegrasi dalam sistem informasi yang ada;

9)  Business continuity management, meminimalkan dampak dari terhentinya proses bisnis dan melindungi proses-proses perusahaan yang mendasar dari kegagalan dan kerusakan yang besar; serta

10) Compliance, menghindarkan terjadinya tindakan pelanggaran atas hukum, kesepakatan atau kontrak, dan kebutuhan keamanan.


Tujuan

a)  Memeberikan rekomendasi manajemen keamanan informasi untuk digunakan oleh mereka yang bertanggungjawab dalam inisiasi, implementasi, atau mengelola keamanan informasi pada organisasinya. ISO 17799 Merupakan standar keamanan internasional manajemen  yang pertama kali diterapkan.

b)  Untuk meyakinkan kerahasiaan, integritas dan ketersediaan asset informasi untuk perusahaan tetapi lebih penting lagi, bagi para pelanggan. Jaminan dicapai melalui Kontrol / pengendalian bahwa manajemen diciptakan dan dipelihara di dalam organisasi. Untuk menjalankannya, ISO 17799 menggambarkan suatu proses atas penyelesaian dengan menyediakan basis untuk keseluruhan Sistem Manajemen Keamanan Informasi (ISMS).

 

Keuntungan ISO 17799

Keuntungan utama dari ISO17799 adalah :

a)   Standar ini merupakan tanda kepercayaan dalam seluruh keamanan perusahaan.

b)   Manajemen kebijakan terpusat dan prosedur.

c)   Menjamin layanan informasi yang tepat guna.

d)   Mengurangi biaya manajemen,

e)   Dokumentasi yang lengkap atas segala perubahan/revisi.

f)   Suatu metoda untuk menentukan target dan mengusulkan peningkatan.

g)  Basis untuk standard keamanan informasi internal perusahaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar